CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 18 Maret 2019

ORANG SPESIAL 3


                ORANG SPESIAL 3

   Agustus,2018……
 Awal bulan yang aku kira tidak begitu baik, tapi ternyata sebaliknya. Ku kira aku tak bisa bertemu dengan dia, tapi ternyata aku bisa bertemu dia. Walaupun hanya sekejap namun, sudah cukup bagiku untuk melepas rindu. Walaupun hanya bercakap sebentar namun, sudah cukup untuk menyampaikan rindu yang terlalu dalam.
 Aku meminta ijin kepada ibuku untuk pergi bersama Vina ke rumah Putri. ibuku pun mengijinkanku untuk pergi tapi, dengan syarat aku dan Vina tak boleh mampir ke rumah siapa pun kecuali rumah Putri. Vina pun mengiyakan lalu, aku dan Vina pergi ke rumah Putri. Dalam perjalanan aku bercerita kepada Vina alasan ibuku melarangku mampir ke rumah Putri. Aku bercerita panjang lebar kepada Vina. Tak terasa kita berdua sudah tiba di rumah Putri.
 Di depan rumah tetangga Putri yaitu rumahnya Anton ada banyak anak laki-laki yang kira-kira seumuranku. Saat aku melewati mereka, mereka menatapku. Padahal, aku tdk mengenal salah satu dari mereka. Putri sudah menunggu di depan rumah sambil memainkan handphonenya. Aku dan Vina langsung menghampirinya dan mengucapkan salam. Putri membalas salam kami dan langsung tersenyum lebar. Putri menyuruhku dan Vina untuk di samping dia. Kami mulai bercerita tentang apa yang masing-masing dari kami alami. Terkadang aku bercerita sambil memperhatikan kumpulan anak laki-laki yang ada di depan rumah Anton.
 Aku perhatikan dengan saksama. Dua orang dari mereka pergi menggunakan motor. Tak lama, dua orang itu membawa seseorang yang sangat aku kenali. Yhaaa,,, itu adalah dia pacarku. Putri menarikku untuk masuk ke dalam. Di luar, dia memanggil-manggil namaku. Namun, aku tak diperbolehkan keluar oleh Vina. Lama aku,Vina, dan Putri bercerita macam-macam tiba-tiba waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB dan akhirnya aku berpamitan pulang.
 Saat aku keluar dia melihatku sedikit kecewa dengan tatapan yang tidak mengenakkan. Namun, aku tetap berjalan seperti tidak ada apa-apa. Sampai di dekat kendaraan, dia menghampiri bersama temannya. Aku duduk, lalu dia menghampiriku dan bertanya mengapa tadi aku tidak keluar saat dia memanggil namaku. Aku diam sejenak lalu menjawab jika aku tidak boleh bertemu dengan dia. Ekspresi dia seketika langsung berubah menjadi tidak mengenakkan. Tapi, aku sudah menduga hal itu akan terjadi.
 Aku melihat kea rah Vina dan Vina memberitahuku bahwa saatnya untuk  pulang. Aku pun berpamitan dengan dia, lalu pulang ke rumah. Aku dimarahin oleh ibuku karena pulang terlalu sore. Tapi, aku hanya diam mendengar amarah ibuku. Aku merasa sangat sebel ketika kakakku juga ikut memarahiku, mengadukan pada ibuku jika aku ke rumah Putri hanya ingin bertemu dia. Aku pun tetap diam, dan akhirnya mereka berdua juga terdiam. Lalu, aku pergi untuk mandi dan pergi tidur.

0 komentar:

Posting Komentar