ORANG
SPESIAL 3
Agustus,2018……
Awal bulan yang aku
kira tidak begitu baik, tapi ternyata sebaliknya. Ku kira aku tak bisa bertemu
dengan dia, tapi ternyata aku bisa bertemu dia. Walaupun hanya sekejap namun,
sudah cukup bagiku untuk melepas rindu. Walaupun hanya bercakap sebentar namun,
sudah cukup untuk menyampaikan rindu yang terlalu dalam.
Aku meminta ijin kepada
ibuku untuk pergi bersama Vina ke rumah Putri. ibuku pun mengijinkanku untuk
pergi tapi, dengan syarat aku dan Vina tak boleh mampir ke rumah siapa pun
kecuali rumah Putri. Vina pun mengiyakan lalu, aku dan Vina pergi ke rumah
Putri. Dalam perjalanan aku bercerita kepada Vina alasan ibuku melarangku
mampir ke rumah Putri. Aku bercerita panjang lebar kepada Vina. Tak terasa kita
berdua sudah tiba di rumah Putri.
Di depan rumah tetangga
Putri yaitu rumahnya Anton ada banyak anak laki-laki yang kira-kira seumuranku.
Saat aku melewati mereka, mereka menatapku. Padahal, aku tdk mengenal salah
satu dari mereka. Putri sudah menunggu di depan rumah sambil memainkan
handphonenya. Aku dan Vina langsung menghampirinya dan mengucapkan salam. Putri
membalas salam kami dan langsung tersenyum lebar. Putri menyuruhku dan Vina
untuk di samping dia. Kami mulai bercerita tentang apa yang masing-masing dari
kami alami. Terkadang aku bercerita sambil memperhatikan kumpulan anak
laki-laki yang ada di depan rumah Anton.
Aku perhatikan dengan
saksama. Dua orang dari mereka pergi menggunakan motor. Tak lama, dua orang itu
membawa seseorang yang sangat aku kenali. Yhaaa,,, itu adalah dia pacarku.
Putri menarikku untuk masuk ke dalam. Di luar, dia memanggil-manggil namaku. Namun,
aku tak diperbolehkan keluar oleh Vina. Lama aku,Vina, dan Putri bercerita
macam-macam tiba-tiba waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB dan akhirnya aku
berpamitan pulang.
Saat aku keluar dia
melihatku sedikit kecewa dengan tatapan yang tidak mengenakkan. Namun, aku
tetap berjalan seperti tidak ada apa-apa. Sampai di dekat kendaraan, dia
menghampiri bersama temannya. Aku duduk, lalu dia menghampiriku dan bertanya
mengapa tadi aku tidak keluar saat dia memanggil namaku. Aku diam sejenak lalu
menjawab jika aku tidak boleh bertemu dengan dia. Ekspresi dia seketika
langsung berubah menjadi tidak mengenakkan. Tapi, aku sudah menduga hal itu akan
terjadi.
Aku melihat kea rah
Vina dan Vina memberitahuku bahwa saatnya untuk
pulang. Aku pun berpamitan dengan dia, lalu pulang ke rumah. Aku
dimarahin oleh ibuku karena pulang terlalu sore. Tapi, aku hanya diam mendengar
amarah ibuku. Aku merasa sangat sebel ketika kakakku juga ikut memarahiku,
mengadukan pada ibuku jika aku ke rumah Putri hanya ingin bertemu dia. Aku pun
tetap diam, dan akhirnya mereka berdua juga terdiam. Lalu, aku pergi untuk
mandi dan pergi tidur.
0 komentar:
Posting Komentar